Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam DED: Wajib atau Fleksibel?
Perencanaan Detail Engineering Design (DED) dalam proyek konstruksi bukan hanya soal menggambar teknis. Ia menyangkut keselamatan, efisiensi, serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Di Indonesia, Standar Nasional Indonesia (SNI) menjadi salah satu tolok ukur teknis yang seringkali dipertanyakan penerapannya—apakah bersifat wajib atau fleksibel?
Mari kita kupas tuntas posisi SNI dalam dokumen DED, dan mengapa memahami hal ini sangat penting bagi keberhasilan proyek Anda.
Apa Itu SNI dan DED?
Pengertian SNI dalam Konteks Konstruksi
Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan berlaku secara nasional. Dalam konteks konstruksi, SNI mencakup aspek teknis seperti bahan bangunan, struktur, keselamatan kerja, hingga metode pelaksanaan.
SNI bertujuan untuk memastikan:
-
Keamanan struktur
-
Keselamatan pekerja dan masyarakat
-
Kesesuaian dengan kaidah lingkungan
-
Konsistensi mutu pekerjaan
Fungsi DED dalam Proyek
Sementara itu, DED (Detail Engineering Design) adalah tahap penting setelah perencanaan dasar. Pada tahap ini, seluruh aspek teknis dituangkan secara detail dalam bentuk gambar kerja, spesifikasi teknis, serta volume pekerjaan. DED menjadi dasar dalam proses pelelangan dan pelaksanaan proyek.
Karena itulah, jika DED tidak mengacu pada standar yang tepat—termasuk SNI—risiko kegagalan teknis dan hukum bisa mengintai di kemudian hari.
Apakah Penerapan SNI dalam DED Bersifat Wajib?
Penjelasan Regulasi
Secara hukum, ada beberapa dokumen yang menegaskan wajibnya penggunaan SNI dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi, di antaranya:
-
UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
-
Peraturan Menteri PUPR No. 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
-
Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Penetapan Standar dan Pedoman
Dokumen-dokumen tersebut menekankan bahwa penerapan SNI adalah kewajiban, khususnya untuk bangunan negara dan proyek-proyek strategis nasional. Ketidakpatuhan terhadap standar dapat menyebabkan:
-
Penolakan dokumen perencanaan
-
Kegagalan audit teknis
-
Risiko hukum dan kerugian finansial
💥 Baca lebih lanjut risiko DED tanpa perencanaan matang:
👉 DED WAJIB! Ini Risiko Fatal Jika Proyek Anda Tanpa Perencanaan 📉
Pengecualian dan Fleksibilitas
Meski bersifat wajib, terdapat ruang fleksibilitas untuk beberapa proyek swasta non-publik, selama tetap mengutamakan prinsip keselamatan dan kualitas. Namun, fleksibilitas ini tidak berarti boleh sembarangan.
Tim perencana wajib mencantumkan justifikasi teknis jika memilih metode atau standar selain SNI, dan tetap harus mematuhi prinsip rekayasa yang diakui internasional (seperti Eurocode atau ACI).
Dampak Positif Penerapan SNI dalam DED
1. Menjamin Kualitas Teknis Proyek
Dengan mengacu pada SNI, kualitas desain dan bangunan menjadi terukur. Hal ini juga memudahkan pelaksana proyek, karena standar kerja menjadi lebih jelas dan dapat dikontrol.
2. Mempermudah Proses Legalitas dan Audit
Proyek yang menggunakan SNI akan lebih mudah mendapatkan persetujuan teknis, IMB/PKKPR, dan lulus audit dari pihak pengawas. Bahkan, penggunaan SNI menjadi salah satu indikator dalam sistem pengawasan jasa konstruksi di Indonesia.
3. Meningkatkan Kepercayaan Stakeholder
Stakeholder—baik investor, pengguna akhir, maupun instansi pemerintah—lebih percaya pada proyek yang mengikuti standar nasional. Hal ini bisa meningkatkan reputasi penyedia jasa konstruksi.
📘 Pelajari bagaimana SNI diintegrasikan dalam DED secara sistematis:
👉 Regulasi dan Standar Nasional dalam Detail Engineering Design (DED) 📑
Integrasi SNI dalam Tools Desain Modern
Penggunaan AutoCAD dan Revit Sesuai SNI
Dalam praktiknya, penerapan SNI pada DED tidak hanya soal angka dan tabel. Tools desain seperti AutoCAD dan Revit telah memudahkan proses integrasi standar ini secara digital.
Dengan penggunaan template dan library yang sesuai SNI:
-
Proses desain menjadi lebih cepat dan akurat
-
Risiko kesalahan teknis menurun
-
Kolaborasi antarprofesi menjadi lebih efektif
🛠️ Pelajari cara penggunaan AutoCAD dan Revit dalam DED:
👉 Penggunaan AutoCAD dan Revit dalam Proses DED 🧩
Komentar
Posting Komentar